Sahabat Pendidikan – Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan Manusia sehingga mampu mengetahui apa yang belum diketahui sebelumnya. Belajar adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu.
Selama ini sebagaian penilaian menganggap seseorang bisa dikatakan pintar atau tidak, berbakat atau tidak, berprestasi atau tidak berdasarkan kemampuan akademik atau nilai-nilai yang didapatkan di ujian atau di rapornya, padahal belajar sejatinya lebih dari itu.
Yang menjadi Acuan adalah nilai rapor, nilai UAS, nilai USBN/UNBK bukanlah satu-satunya tolok ukur kesuskesan seorang siswa.
Selanjutnya ada juga proses belajar dalam ranah afektif. Belajar dalam ranah afektif adalah suatu bentuk belajar dimana seseorang siswa mengalami perubahan dari segi sikap atau perilakunya, misalnya saja siswa yang dulunya sopan setelah belajar akhirnya menjadi lebih sopan, siswa yang sebelumnya kurang percaya diri namun setelah belajar akhirnya menjadi lebih percaya diri.
Dan ranah belajar selanjutnya adalah belajar dalam aspek psikomotor, belajar dari segi psikomotor adalah perubahan seorang siswa dari segi keterampilan. Misalnya saja siswa yang sebelumnya tidak terampil berbicara akhirnya menjadi terampil berbicara atau misalnya siswa yang sebelumnya tidak terampil olahraga namun setelah belajar akhirnya menjadi termpil dalam berolahraga.
Jadi merupakan sebuah kekeliruan jika kalian sebagai siswa lantas menganggap diri tidak berbakat, tidak berprestasi, tidak cerdas hanya karena sering mendapatkan nilai yang tidak memuaskan saat di sekolah, lantas menganggap tidak bisa untuk sukses, pola pikir tersebut sebenarnya keliru.
Coba lihat orang-orang sukses saat ini, secara kasat mata banyak sekali orang yang bisa sukses dengan berbagai profesi yang ada. Ada atlit pemain bola bisa mendapatkan penghasilan milyaran rupiah perminggu karena keterampilannya dalam bermain bola (aspek psikomotor), banyak orang yang bisa sukses menjadi anggota DPR, Bupati, Gubernur dll karena memiliki kemampuan bersikap yang baik/berperilaku yang baik sehingga orang bersimpati memilihnya untuk menjadi pemimpin sehingga mampu sukses dalam karirnya.
Ada pula orang yang dengan kecerdasannya/kemampuan intelektualnya (aspek kognitif) bisa sukses menjadi penemu, ilmuwan sehingga mampu menghasilkan uang yang banyak.
Belajar juga jangan diartikan hanya sebatas kegiatan di dalam ruangan kelas saja. Belajar cakupannya sangatlah luas, ketika kalian misalnya naik sepeda dengan kencang dan terburu-buru kemudian jatuh maka disitu kalian juga akan belajar bahwa ternyata jika naik sepeda secara kencang dan tergesa-gesa bisa berisiko mengalami kecelakaan. Sehingga muncul dalam benak kita untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut maka hal tersebut juga bisa katakan belajar.
 
Ketika pulang terlambat dari sekolah karena bermain dan baju kotor lantas Ibu marah, disitu juga sebenarnya sedang belajar bahwa jika pulang terlambat dan baju kotor bisa membuat dimarahi, sehingga muncul dalam benak kalian untuk tidak mengulangi maka hal tersebut juga bisa katakan belajar.
 
Lantas bagaimana cara belajar yang efektif diera milenial setelah kalian telah mengetahui dimensi-dimensi belajar. berikut 4 yang bisa di aplikasikan atau terapkan dalam keseharian agar bisa menjadi pribadi-pribadi yang sukses di era milenial.

4 Cara Belajar Efektif di Era Milenial :

Berpikiran terbuka (Open Minded)

Open minded atau memiliki pikiran yang terbuka, maksudnya adalah kita harus mampu menyesuaikan cara berpikir kalian dengan perubahan zaman, harus mampu menerima perubahan perubahan yang ada dan bersinergi supaya mampu tetap tegar dalam prubahan hidup yang begitu dinamis.
 
Dalam era milineal usahakan untuk mempelajari banyak hal, mempelajari hal-hal yang urgent yang bisa menopang atau membantu karir kalian untuk sukses kedepannya. Jangan karena kalian merasa pada saat itu tidak membutuhkan ilmu tersebut lantas tidak mempelajarinya, karena bukan tidak mungkin suatu saat nanti kalian akan sangat membutuhkan ilmu tersebut. Jadi seseorang tidak boleh rakus selain rakus akan ilmu.

Temukan fashion

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwasanya banyak orang bisa sukses dan menjadi kaya raya namun dengan profesi berbeda, jadi jangan karena kalian melihat teman kalian bisa sukses Karena menjadi pengusaha lantas membuat kalian juga ikut-ikutan untuk menjadi pengusaha walaupun sebenarnya tidak memiliki skill untuk menjadi pengusaha dan alhasil bukannya kalian suskes malahan menjadi bangkrut.
 
Atau jangan karena teman kita bisa suskes dan berhasil karena menjadi seorang olahragawan lantas kalian memaksakan diri kalian menggeluti hal yang sama namun alhasil kita tak mampu mencapai apa yang kalian inginkan.
 
Maksud dari narasi tersebut bahwa kita tak perlu menjadi seperti orang lain untuk sukses, kita hanya perlu menjadi diri sendiri. Yang mesti kalian lakukan adalah  menemukan fashion kita, yang perlu kita lakukan adalah membaca apa bakat dan minat yang kaita miliki.
 
Setelah kalian mengetahui dalam hal apa kalian memiliki potensi  maka selanjutnya kita hanya perlu mengasah skill dan kemampuan kalian sehingga bisa mengantarkan kita kepada puncak kesuksesan dalam karir kita.

Kolaborasi

Cara belajar yang efektif diera milineal selanjutnya adalah belajar secara berkelompok atau berkolaborasi, belajar secara berkelompok/kolaborasi memiliki beberapa kelebihan.
 
Kelebihan belajar secara kelompok mampu memunculkan kemampuan social (maksudnya kemampuan untuk berinterkasi dan bekerjasama), membangun hubungan social, memunculkan banyak ide dan gagasan, bisa betukar pikiran.
 
Seperti yang kita ketahui beberapa perusahaan bisa sukses dan berjaya karena dirintis oleh beberapa orang secara kolaboratif. Sebuah ungkapan mengatakan berat sama dipikul ringan sama dijinijing, ungkapan tersebut menyiratkan bahwasanya peranan kerjasama/kolaborasi sangat penting dalam tujuan mencapai apa yang kita inginkan.

Belajar di Media Online

Bagaiman cara belajar di Era Milineal ? Belajar diera milineal saat ini proses belajarnya tidak hanya berpatokan di sekolah saja, namun saat belajar bisa dilakukan berbasis online.
 
Belajar online sebenarnya juga terhitung cukup efektif dan efisien karena kalian tidak perlu lagi untuk jauh-jauh ketempat kursus, belajarnya bisa dimana saja dan kapan saja.
Jadi apa yang bisa kita cerna dari tulisan di atas? Untuk bisa sukses sebenarnya sangat tergantung dari cara belajar kalian atau bagaimana kalian mempersepsikan (sudut pandang) kalian terhadap sesuatu.
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *